PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA IMPLEMENTATIF DALAM ERA GLOBALISASI
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Di dalam sebuah negara yang berdiri
dengan bebas merdeka mereka memiliki sebuah dasar filsafat negara.Yang biasa
disebut sebagai ideologi negara, ideologi sendiri berasal dari kata idea yang
artinya “gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita” dan logos yang
berarti “ilmu”.Kata idea sendiri berasal dari kata bahasa Yunani eidos
yang artinya “bentuk, gagasan” dan juga kata idein yang artinya
“melihat”.Maka secara etimologis ideologi adalah berbicara tentang ilmu yang
murni ada dan menjadi landasan atau pedoman dalam kehidupan masyarakat pada
lingkup wilayah tertentu.Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa
ideologi adalah suatu pegangan yang selalu digunakan dalam melakukan tindakan
bagi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
(Srijanti et al. 2009:18).
Di Indonesia sendiri ideologi atau dasar
negara merupakan sesuatu yang sangat sakral.Dalam sejarahnya pun dasar negara
Indonesia tersebut mengalami perjalanan sejarah yang cukup rumit dan panjang.Indonesia
dalam menyusun dasar negaranya berasaskan dari sistem tradisi Indonesia yang
melekat sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, berbahasa, dan
bernegara.Dari tradisi ini lah disusun lah Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia, yang sangat diyakini memiliki dasar-dasar yang sangat melekat dengan
kepribadian masyarakat Indonesia.Pancasila sendiri secara etimologis berasal
dari Sansekerta, ‘panca’ artinya
‘lima’; ‘syila’ vokal i pendek
artinya ‘batu sendi’,‘alas’, atau ‘dasar’.Sedangkan ‘syila’ vokal i panjang artinya ‘peraturan tingkah laku yang baik,
yang penting atau yang senonoh’, dimaksudkan bahwa arti kata Pancasila adalah
‘dasar yang memiliki lima unsur’ (Yamin, 1960:437). Dapat disimpulkan bahwa
Pancasila adalah lima dasar yang sangat melekat sebagai bagian dari pribadi
bangsa Indonesia.
Meskipun seperti itu, dewasa ini bangsa
Indonesia mengalami berbagai kemunduran atau degradasi terhadap nilai-nilai
Pancasila. Hal yang mendasari memicunya kemerosotan nilai-nilai tersebut adalah
globalisasi yang sekarang sedang hangat-hangatnya menjadi perbincangan dari
mulai para politisi kita hingga rakyat miskin pun. Pada era yang semakin
canggih ini, masyarakat kita yang memiliki kebiasaan buruk untuk mengikuti
trend-trend yang sekarang semakin booming di dunia ini, tak heran lagi jika
banyak dari pemuda-pemudi kita mulai banyak yang meninggalkan nilai-nilai
leluhur kita mereka lebih tertarik terhadap arus-arus globalisasi yang dibawa
oleh negara-negara lain. Dari sikap-sikap ini lah sebagai warga negara yang
baik dan mengabdikan diri terhadap negara hendaklah kita tetap mempertahankan
nilai-nilai luhur kita agar dapat menjadi bangsa yang melakukan perubahan yang
baik untuk bangsa lainnya.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian globalisasi?
2. Bagaimana
dampak positif dan negatif dari globalisasi?
3. Bagaimana
paradigma implementatif pancasila terhadap globaliasi?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui
pengertian globalisasi.
2. Mengetahui
dampak positif dan negatif dari globalisasi.
3. Mengetahui
paradigma implementatif pancasila terhadap globalisasi.
PEMBAHASAN
2.1
Globalisasi
Kata
globalisasi sebetulnya adalah serapan dari bahasa asing yakni bahasa Inggris globalization.Kata globalization
sendiri datang dari kata global yang
bermakna universal yang memperoleh imbuhan -lization
yang dapat dimaknai sebagai sistem. Jadi dari asal mula tuturnya, globalisasi
dapat disimpulkan sebagai sistem penyebaran unsur-unsur baru baik berbentuk
info, pemikiran, pola hidup ataupun tehnologi dengan cara mendunia.
Beberapa ahli mengemukakan globalisasi
adalah:
Menurut Selo Soemardjan
Pengertian globalisasi adalah sebuah proses terbentuknya suatu
sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat yang berada di seluruh dunia
yang bertujuan untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama.
Menurut Edison A. Jamli dkk
Pengertian globalisasi ialah sebuah proses yang muncul dari sebuah
gagasan, yang kemudian ditawarkan agar diikuti oleh bangsa lain yang pada
akhirnya akan sampai pada sebuah titik kesepakatan bersama dan menjadi panutan
bersama bagi bangsa-bangsa yang berada di seluruh dunia.
Menurut Emanuel Ritcher
Pengertian globalisasi adalah suatu jaringan kerja global yang
mempersatukan masyarakat dimana mereka sebelumnya berpencar dan terisolasi yang
nantinya akan saling memiliki ketergantungan dan mampu mewujudkan persatuan
dunia.
Menurut John Huckle
Pengertian globalisasi ialah suatu proses dengan kejadian, kegiatan
dan keputusan di salah satu belahan dunia yang berubah menjadi suatu
konsekuensi yang signifikan untuk seluruh masyarakat di daerah yang jauh
sekalipun.
Menurut Laurence E. Rothenberg
Pengertian globalisasi ialah percepatan dari intensifikasi integrasi
dan interaksi antara orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari negara yang
berbeda.
Wikipedia Encyclopedia Indonesia
Globalisasi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
perubahan-perubahan dalam masyarakat dalam perekonomian dunia yang dihasilkan
oleh meningkat pesatnya perdagangan dan pertukaran kebudayaan.Dalarn arti
ekonomi, globalisasi mengacu terutama pada liberalisasi perdagangan bebas.
Menurut Cochrane dan Pain
Globalisasi adalah mengglobalnya batas-batas kultural antar bangsa
di berbagai kawasan dunia, yakni munculnya sebuah sistem ekonomi dan budaya
global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal
yang global.
Menurut Peter Drucker
Globalisasi adalah zaman transformasi sosial yang senantiasa terjadi
dalam decade ratusan tahun yang meliputi nilai dasar, struktur politik dan
sosial maupun seni yang disebut dunia baru (New World Order).
Secara keseluruhan globalisasi berarti suatu tatanan sistem yang
mengglobal dalam berbagai aspek kehidupan di dunia ini tanpa lagi memperdulikan
batas-batas negara yang ada.Aspek-aspek tersebut meliputi politik, hukum,
keamanan, sosial, kebudayaan, bahasa, lifestyle,
dan aspek-aspek lainnya.
2.2 Dampak
Positif dan Negatif Globalisasi
A. Dampak Positif
Globalisasi
1. Di sektor politik
Mulai terjadinya pergantian system ketatanegaraan di banyak
negara.Terjadinya pergantian beberapa instansi negara.Semisal, di Indonesia,
lahirnya DPD, MK, dan lain-lain.Meningkatnya kemunculan partai politik serta
meningkatnya kesadaran politik orang-orang.
2. Di sektor ekonomi
Rakyat secara mudah mendapatkan barang konsumtif yang
dibutuhkan.Memudahkan sistem pembangunan industri.Mendorong percepatan
perkembangan ekonomi nasional.Membuka lapangan kerja yang mempunyai ketrampilan
kerja.Suku bunga bank rendah.Meningkatkan ekspor terlebih barang hasil produksi
industri kecil serta besar dan hasil kerajinan rakyat.Melakukan ekonomi
kerakyatan seperti yang diamanatkan Pancasila terlebih sila Keadilan Sosial
untuk Semua Rakyat Indonesia serta pasal 33 UUD 1945.
3. Di sektor sosial-budaya
Mempercepat pergantian pola kehidupan satu bangsa.Terjadinya
pergeseran nilai kehidupan dalam orang-orang.Pesatnya perubahan info serta
tehnologi.
4. Di sektor hankam
Hubungan kerja pertahanan serta keamanan.Dibutuhkan pasukan
bersenjata untuk kebutuhan perdamaian negara-negara yang tengah bergejolak.
B. Dampak Negatif Globalisasi
1. Di sektor politik
Timbulnya sikap arogansi politik (kekuasaan serta
politik).Berkembangnya kebiasaan money
politic (politik uang) dalam kehidupan masyarakat.
2. Di sektor ekonomi
Matinya usaha kecil yg tidak kompetitif.Timbulnya kebijaksanaan pemerintah
yg tidak menguntungkan petani.
3. Di sektor sosial-budaya
Sulitnya pengendalian serta seleksi masuknya budaya asing yang tidak
cocok dengan budaya bangsa Indonesia.Mudahnya mendapatkan beberapa barang
ilegal seperti beberapa barang pornografi serta narkoba.Sirnanya rasa
kebersamaan menjadikan kehidupan yang sifatnya individualis.Semakin
meningkatnya budaya kekerasan yang berlangsung dalam kehidupan orang-orang.
4. Di sektor hankam
Timbulnya beberapa gerakan separatisme.Ada tanda-tanda disintegrasi bangsa
yang membahayakan persatuan serta kesatuan bangsa serta negara kesatuan
Republik Indonesia.Terjadinya pelanggaran teritorial negara Republik
Indonesia.Ada campur tangan pihak asing pada kebijaksanaan dalam negeri
Indonesia.
Masyarakat dan bangsa Indonesia butuh menyiapkan diri supaya bisa
memenangkan arus globalisasi ini.Maksudnya adalah untuk memperoleh beberapa
sisi positif dari globalisasi serta dapat menghindari diri dari aspek negatif
globalisasi.
Beberapa hal yang butuh disiapkan yaitu seperti berikut.Pembangunan
kwalitas manusia Indonesia lewat pendidikan.Pemberian ketrampilan hidup (life skill)supaya dapat membuat
kreatifitas serta kemandirian.Usaha menumbuhkan budaya serta sikap hidup
global, seperti mandiri, kreatif, menghormati karya, optimis, serta
terbuka.Usaha senantiasa menumbuhkan wawasan kebangsaan serta jati diri
nasional.Usaha membuat pemerintahan yang transparan serta demokratis.Jadi,
bangsa Indonesia mesti bisa meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
(SDM) supaya dapat menyeleksi masuknya budaya asing yang tidak cocok dengan
kepribadian bangsa.
Ada segi positif serta negatif dari globalisasi begitu tergantung
pada negara yang menerimanya.Bangsa Indonesia akan tidak memperoleh sisi
positif dari globalisasi jika tak dapat mempersiapkan diri dengan baik. Demikian
sebaliknya, kita bakal dapat menghindari beberapa segi negatif dari globalisasi
jika kita juga dapat menyiapkan diri dengan baik juga.
2.4 Paradigma ImplementatifPancasila terhadap Globalisasi
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan oleh
para pendiri negara ini haruslah menjadi sebuah acuan dalam menjalankan
kehidupan berbangsa dan bernegara, berbagai tantangan dalam menjalankan
ideologi pancasila juga tidak mampu untuk menggantikankan pancasila sebagai
ideologi bangsa Indonesia, pancasila terus dipertahankan oleh segenap bangsa
Indonesia sebagai dasar negara, itu membuktikan bahwa pancasila merupakan
ideologi yang sejati untuk bangsa Indonesia.
Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisa mengancam
eksistensi kepribadian bangsa, dan kini mau tak mau, suka tak suka bangsa
Indonesia berada di pusaran arus globalisasi dunia.Tetapi harus diingat bahwa
bangsa dan negara Indonesia tak mesti kehilangan jati diri, kendati hidup
ditengah-tengah pergaulan dunia. Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian bangsa
asing mungkin saja mendatangkan kemajuan, tetapi kemajuan tersebut akan membuat
rakyat tersebut menjadi asing dengan dirinya sendiri. Mereka kehilangan jati
diri yang sebenarnya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.
Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi
batasan-batasan yang jelas antar setiap bangsa Indonesia, rakyat dan bangsa
Indonesia harus membuka diri.Dahulu, sesuai dengan tangan terbuka menerima
masuknya pengaruh budaya hindu, islam, serta masuknya kaum barat yang akhirnya
melahirkan kolonialisme (Setijo, 2013:91).
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan bahwa globalisasi adalah suatu tatanan
sistem yang mengglobal dalam berbagai aspek kehidupan di dunia ini tanpa lagi
memperdulikan batas-batas negara yang ada.Aspek-aspek tersebut meliputi
politik, hukum, keamanan, sosial, kebudayaan, bahasa, lifestyle, dan aspek-aspek lainnya. Dalam proses ini globalisasi
membawa dampak positif dan negatif yang harus disikapi dengan bijak oleh semua
lapisan masyarakat dunia, terutama bagi bangsa Indonesia yang memiliki pedoman
dalam hidup berbangsa dan bernegara yang sudah tercantum dalam sila-sila
Pancasila, yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisa mengancam
eksistensi kepribadian bangsa, dan kini mau tak mau, suka tak suka bangsa
Indonesia berada di pusaran arus globalisasi dunia.Tetapi harus diingat bahwa
bangsa dan negara Indonesia tak mesti kehilangan jati diri, kendati hidup
ditengah-tengah pergaulan dunia. Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian bangsa
asing mungkin saja mendatangkan kemajuan, tetapi kemajuan tersebut akan membuat
rakyat tersebut menjadi asing dengan dirinya sendiri. Mereka kehilangan jati
diri yang sebenarnya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.
3.4 Daftar Pustaka
·
Kaelan.
2014. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.
Komentar
Posting Komentar